ES LILIN TANPA KULKAS
![]() |
HumIn. Menikmati hasil praktik "membuat es lilin" |
InNews. Sains atau lebih dikenal dengan IPA pada tingkat sekolah dasar,
merupakan salah satu bidang study yang menyenangkan. IPA membahas tentang
lingkungan alam atau kejadian-kejadian alam yang biasa mereka temui dalam
kehidupan sehari-hari. Namun, meski mereka menyukai bidang study ini, hasil
belajar atau nilainya kadang masih belum memuaskan. Hal ini dikarenakan siswa
hanya mempelajari teorinya saja. Mereka tidak ditugaskan untuk membuktikan
suatu fakta yang terdapat pada bidang study tersebut. Jadi mereka dapat dengan
mudah melupakan suatu hal yang dipelajari. Apalagi jika guru hanya menggunakan
metode yang itu-itu saja.
Salah satu metode pembelajaran yang sesuai untuk pembelajaran IPA adalah
metode eksperimen. Dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar
dengan metode eksperimen ini, para siswa diberi kesempatan oleh guru untuk
mengalami atau melakukan sendiri, membuktikan sendiri, mengikuti suatu proses,
mengamati suatu objek, menganalisis, menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu
objek, keadaan, atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk
mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atau proses yang
dialaminya.
Metode ini pula yang kami gunakan dalam pembelajaran Tematik 5g (Tema 7)
“Peristiwa dalam Kehidupan”. Pada
Subtema 3 Pembelajaran 5, siswa diminta untuk melakukan percobaan perubahan
wujud membeku. Antusias siswa saat sampai pada pembelajaran ini sangat luar
biasa. Mereka akan bereksperimen “Membuat Es Lilin Tanpa Kulkas”.
Kami menggunakan metode eksperimen terbimbing. Dimana seluruh jalannya
percobaan telah kami rancang sebelum percobaan dilakukan oleh siswa, baik dari
langkah-langkah percobaan, peralatan yang harus digunakan dan apa yang harus
diamati.
Beberapa hal yang kami lakukan dalam eksperimen terbimbing ini yaitu:
- Memilih eksperimen apa yang akan ditugaskan kepada siswa
- Merencanakan langkah-langkah percobaan , apa tujuan percobaan, apa saja alat perlengkapan percobaan yang akan digunakan, bagaimana menganalisis data, dan apa kesimpulannya
- Guru memastikan semua peralatan yang akan digunakan sudah lengkap sehingga pada saat siswa memulai kegiatan semuanya sudah siap dan berjalan dengan baik
- Pada saat percobaan berlangsung guru berkeliling melihat bagaimana siswa melakukan percobaannya dan memberikan masukan kepada siswa.
- Bila saat percobaan ada yang kesulitan, guru bisa membantu siswa untuk mengatasi hal tersebut
- Bila siswa membuat laporan, guru harus melihat/mengeceknya
- Guru sebaiknya mempersiapkan petunjuk dan langkah langkah percobaan dalam satu lembar kerja sehingga memudahkan siswa berkerja.
- Siswa harus membaca petunjuk percobaan dengan teliti
- Mempersiapkan alat yang diperlukan
- Melakukan kegiatan sesuai langkah-langkah percobaan
- Mulai mengamati jalannya percobaan
- Mencatat data yang diperlukan
- Mendiskusikan dalam kelompok untuk mengambil kesimpulan dari data yang ada
- Membuat laporan percobaan dan mengumpulkannya
- Dan dapat pula siswa mempresentasikan percobaannya didepan kelas
Percobaan ini dilakukan selama 2 JP. Siswa berkumpul di halaman sekolah
dan mempersiapkan semua alat dan bahan yang telah dibawa dari rumah. Setiap
siswa membawa 4-5 kantong es lilin dengan rasa yang sesuai selera mereka.
Setelah melingkar bersama kelompoknya masing-masing, mereka mulai membaca
langkah-langkah percobaan pada LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) yang dibagikan
guru. Satu persatu langkah percobaan mereka ikuti, mulai dari memasukkan es
lilin cair ke dalam ember yang berisi es batu yang sudah dihancurkan menjadi
bagian kecil-kecil, memastikan semua es lilin cair sudah terendam dalam es,
hingga menambahkan beberapa sendok garam
kasar ke permukaan es batu.
Mengapa ditambah garam ya? Mau tau alasannya?
Garam ditambahkan pada es batu dalam pembuatan
es lilin untuk membekukan es lilin tersebut. Hal ini karena es lilin
membutuhkan suhu yang sangat rendah untuk membeku. Tujuan dari penambahan garam
di sini adalah untuk menurunkan titik lebur es. Nah, jika kamu bingung, mari
kita bahas penjelasannya dengan contoh sebagai berikut:
Jika kita menaburkan garam di es atau bisa
disebut air dalam fase padat, maka partikel garam akan mengganggu kestabilan
ikatan partikel-partikel air dalam fase padat tersebut. Hal ini terjadi karena
partikel garam menerobos ke sela-sela partikel es sehingga memutus ikatan
partikel es. Akibatnya partikel es yang di permukaan dapat terlebas dari gaya
tarik partikel di sekitarnya. Partikel yang berhasil melepaskan diri dari gaya
tarik partikel lainnya tersebut beralih ke fase cair.
Keadaan ini membuat es melebur tanpa memperoleh
tambahan panas sehingga proses peleburan tersebut menghasilkan air dengan suhu
di bawah 0°C.Iitulah mengapa penambahan garam dapat menurunkan titik lebur
es, karena dengan cara seperti ini es dapat melebur pada suhu di bawah 0°C
yang artinya di bawah titik lebur es pada normalnya.
Peleburan es juga memerlukan energi karena
dalam kasus ini es melebur tanpa mendapat panas dari luar, maka energi yang
digunakan oleh es untuk melebur diperoleh dengan menyerap kalor dari dirinya
sendiri. Alhasil, suhu es menjadi sangat rendah dan keadaan ini akan menyerap
banyak kalor dari adonan es lilin. Jadi, dengan begitu adonan es lilin dapat
membeku. Selain digunakan pada pembuatan es lilin, reaksi antara garam dengan
es juga dimanfaatkan pada saat musim salju lho. Pada saat musim dingin dan
bersalju orang-orang biasanya akan menaburkan garam pada salju yang menumpuk.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mencairkan salju.
Jadi, untuk memahamkan siswa tentang proses
perubahan wujud membeku tidak perlu membawa kulkas ke dalam kelas yaa.
Kita dapat mengajak mereka bereksperimen di
luar kelas, lebih praktis dan yang paling penting mereka menemukan sendiri
konsepnya. Dengan begitu materi tersampaikan dengan sempurna dan tidak mudah
mereka lupakan. Sains itu seruuuuuu… (Beti)
Alhamdulillah SDM 1 Inovatif semakin maju berkembang, jayalah SDM 1 Inovatif
BalasHapus