Corona dan Penyesalan
Hidup hanyalah sementara. Tidak ada yang kekal di dunia ini. Semua yang kita miliki hanyalah titipan ilahi. Pada saatnya nanti, apa yang kita miliki akan diambil oleh yang maha memiliki, yaitu Allah SWT. Dan kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kita miliki selama hidup di dunia. Harta, tahta, anak dan juga waktu untuk apa digunakan.
وَاَ نْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَاۤ اَخَّرْتَنِيْۤ اِلٰۤى اَجَلٍ قَرِيْبٍ ۙ فَاَصَّدَّقَ وَاَ كُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ
"Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh."
(QS. Al-Munafiqun 63: Ayat 10)
Apa yang terjadi saat ini dimana wabah melanda negeri ini dan bahkan hampir seluruh negara. Seluruh rakyat merasakan dampak dari sebuah virus yang dinamai Covid-19. Ini merupakan peringatan Allah kepada kita, jangan sampai ada penyesalan di kemudian hari, layaknya orang yang sudah mati.
Covid-19 memaksa pemerintah untuk melakukan Physical Distancing. Semua aktivitas harus berjarak untuk mencegah penularan dan penyebaran virus yang tak kenal usia. Sampai-sampai kegiatan ibadah pun, yang merupakan perintah Allah, harus mengikuti protokol yang sudah disahkan oleh MUI.
Covid-19 bisa menjadi guru bagi kita pun bisa merupakan peringatan Allah bagi umatnya yang mau berfikir. Covid-19 mengingatkan kita pada firman Allah di atas.
Semoga wabah yang melanda negeri ini segera diangkat oleh Allah. Aamiin.
Jangan sampai ada penyesalan atas amanah yang diberikan Allah pada kita.
Karena, banyak orang yang telah meninggal dunia menyesal dan minta dikembalikan lagi ke dunia untuk melakukan amal shalih. Allah SWT berfirman:وَاَ نْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَاۤ اَخَّرْتَنِيْۤ اِلٰۤى اَجَلٍ قَرِيْبٍ ۙ فَاَصَّدَّقَ وَاَ كُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ
"Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh."
(QS. Al-Munafiqun 63: Ayat 10)
Apa yang terjadi saat ini dimana wabah melanda negeri ini dan bahkan hampir seluruh negara. Seluruh rakyat merasakan dampak dari sebuah virus yang dinamai Covid-19. Ini merupakan peringatan Allah kepada kita, jangan sampai ada penyesalan di kemudian hari, layaknya orang yang sudah mati.
Allah mengingatkan kepada kita untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
Jika dulu (sebelum adanya Covid-19) kita sering menghabiskan waktu dengan perbuatan yang tidak bermanfaat, melakukan maksiat, meninggalkan shalat, lalai akan kewajiban membayar zakat, enggan bersedekah, masih akan adakah waktu dan kesempatan untuk melakukan amalan-amalan sholih itu? Bagaimana jika Allah tidak berkenan untuk mengembalikan masa-masa dimana kita sangat leluasa untuk beribadah? Maka penyesalan-lah yang akan kita rasakan.Covid-19 memaksa pemerintah untuk melakukan Physical Distancing. Semua aktivitas harus berjarak untuk mencegah penularan dan penyebaran virus yang tak kenal usia. Sampai-sampai kegiatan ibadah pun, yang merupakan perintah Allah, harus mengikuti protokol yang sudah disahkan oleh MUI.
Covid-19 bisa menjadi guru bagi kita pun bisa merupakan peringatan Allah bagi umatnya yang mau berfikir. Covid-19 mengingatkan kita pada firman Allah di atas.
Semoga wabah yang melanda negeri ini segera diangkat oleh Allah. Aamiin.
Terimakasih
BalasHapus